Mulut terasa pahit lama tidak makan asinan,
manisan, atau istilah kerennya “jajan”. Minggu, 9 November 2014 malam, aku dan
Lia—salah satu teman di sekret—berencana mencari bakso bakar di depan kampus
Stain Jember—biarpun orang lain menyebutnya IAIN Jember, aku masih suka nama
itu.
Proses membakar pentol lama. Aku memutuskan
untuk mencarri minuman segar di toko-toko sekitar perusahaan kerupuk. Kurang
lebih waktu yang aku buang 10 menit. Dan bakso bakar pun belum siap santap. “y
owes, aku neng bunderan—tempat yang berada di belakang akademik—disek.
Wi-fi-an,” ucapku pada Lia sedang menunggu bakso bakar.
Tiba di bunderan, ada dua pasangan yang
asik pelukan. Aku tidak habis pikir. Di tempat yang terbuka, masih ada
penerangan, cukup banyak orang, dekat masjid—meski tidak ada hubungannya,
mahasiswa yang katanya IAIN Jember. #moralmu #lho.
Lia membawa bakso bakar dengan bungkus
plastik. Ada lima tusuk pentol yang dipatok harga lima ribu. Aku asik youy tube
an. Lia entah browsing apa. Sekitar menit ke lima belas. Mereka tambah menjadi.
Posisi bunderan terdiri dari dua tempat duduk paten yang melingkar dengan atap
yang berbentuk payung. Ada yang menyebut bunderan sebagai payungan.
Aku dan Lia duduk di samping masing-masing
satu pasangan. Pasangan di samping Lia sedang asik pelukan sambil ciuman.
Sedangkan pasangan di sampingku sedang asik pelukan dengan kondisi si cewek
sambil menangis—mungkin kesakitan. Aku sih #rapopo. Tapi Lia mulai risih yang
sejak duduk sudah pelukan di tempat umum begitu.
Akhirnya Lia mengajak balik ke sekret saja.
Dugaan: mungkin kedua pasangan itu sedang
gandrung dengan lirik lagu “aku pingin pentol sing enek endoke, aku pingin
pentol sing dobel endoke, aku pingin pentol pentol pentol pentol pentol, sing
akeh emine (saya ingin pentol yang ada telurnya, saya pingin pentol yang dobel
telurnya, saya ingin pentol pentol pentol pentol pentol, yang banyak mi-nya).
Catatan: tulisan ini tidak bermaksud untuk
melecehkan seseorang, atau melakukan tindakan yang melanggar SARA. Tulisan ini
murni kenyataan dan tidak dibuat-buat. Diperbolehkan meng-copy sebagian atau
seluruh tulisan untuk keperluan pendidikan. Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar