Minggu, 18 Oktober 2015

Hidup itu Kejam Bung!



Memutuskan untuk tidak lagi bersinggungan dengan orang tua tentang kebutuhan sehari-hari di sekitar kampus sedikit terasa berat. Terlebih saya tak mempunyai pekerjaan. “Urip mung mangan, ngopi, moco buku, coli, nelek, turu,” kata seorang teman.
Saya -sok- melepaskan diri dari kewajiban orang tua dengan harapan –sok- mandiri. Mereka lebih fokus ke adik-adik saya saja karena jika ditambah saya akan terasa lebih berat. Ya begitulah kalau jadi anak pertama. Segala beban sepertinya harus saya pikul untuk meringankan beban orang tua.
Ternyata berat menjalani kehidupan seperti ini. Tak ada pemasukan uang, pengeluaran sudah pasti dan –sok- melepaskan diri dari orang tua. Aih, bodoh sekali saya ini. Semoga kedepannya betul-betul mandiri, tak menjadi beban bagi orang lain. 

*catatan disela tantangan menulis dari gus Dani