Senin, 17 Juni 2013

Bawang Merah



Minggu malam (16/06), saya kedatangan tamu dengan postur tubuh yang lebih tinggi dibanding saya. Muka yang tidak asing memaksa saya untuk langsung menanyakan siapa, darimana, dan untuk apa datang ke tempat saya. 

Dia adalah Hari, saudara saya yang nyantri di Kediri. Muka dan posturnya yang agak berubah membuat saya pangling. Meski begitu, satu yang membuat saya tidak asing, tertawanya. Dia suka tertawa lepas saat bertemu dengan siapapun, terkecuali dengan orang tua dan gurunya. 

Malam itu, kami mengobrol tentang kabar masing-masing setelah lama tidak jumpa. Mulai dari kesibukan, sampai dengan masalah cewek. Dia belum mempunyai pacar. Selain mengobrol masalah itu, dia juga bercerita tentang kecibukannya di Kediri.

Setiap hari dia, berkerja di sawah yang ditanami dengan bawang merah. Cukup sulit prosesn penanamannya. “Tanah yang digunakan harus berpasir dan tidak basah,” katanya. Selain itu, dalam proses penanaman persis dengan tomat. Pertama tanah di lubangi untuk tempat bawang merah, kemudian dimasukkan benihnya.

Ketika sudah selesai, maka ditunggu selama satu minggu untuk melihat proses pertumbuhan bawang merah. Ketika pertumbuhan normal, maka pemberian penyiraman air dimulai pada hari ke lima belas. Lain halnya jika tidak normal pertumbuhannya, maka pada hari ke 7 tanaman disiram sekaligus diberi kalsium. Dengan tujuan untuk membentu proses pertumbuhan dan menjaga kualitas dari bawang merah. 

Ketika sudah berjalan normal, maka langkah yang harus diperhatikan lainnya adalah menyirami bawang merah setiap hari dengan tidak menghilangkan kalsium sebagai penyeimbangnya. 


(17/06/2013)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar