Aku mendapat kabar rombongan dari STAIN Jember di undur
Minggu malam. Kabarnya PK tiga bilang supir bus tidak bisa mengantarkan besok.
Bisanya Minggu malam dan mungkin tiba di rumahmu pada Senin pagi. Ya, padahal
aku sudah rindu UDIN.
Berita itu memukul telinga dan batinku keras-keras.
Entahlah, rencana tuhan paling keren. Mungkin nanti jika Khamsun sudah tiba di
STAIN Jember dari rumahmu akan aku tanya kabarmu. Paling membuat aku terpukul
ketika pihak birokrat tidak bisa mendampingi rombongan ke rumahmu.
Fandi, ketua Menwa sekarang, mengatakan, dari pihak kampus
tidak ada perwakilan. Dia menceritakan bahwa pihak kampus tidak mau tahu
tentang siapa yang menjadi perwakilan untuk ke rumahmu. ‘Silahkan cari
sendiri,’ tiru Fandi atas ucapan PK tiga.
Ya, tidak apalah. Terserah mereka. Mereka mengantongi kartu
HAM. Tidak ada hukum yang bisa mengikatnya. Karena ini bukan suatu kejahatan.
Hanya masalah pribadi yang tidak termasuk dalam perkara perdata—waris,
nikah, atau yang lain. Semoga Senin sudah bisa bertemu kembali, amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar